MEMBINA KELUARGA SAKINAH
CARA ROSULULLOH.
Mempunyai
keluarga sakinah, bahagia, dan penuh berkah menjadi idaman setiap keluarga.
Kenyataan membuktikan, tak sedikit keluarga yang hari demi harinya hanya
perpindahan dari kecemasan, kegelisahan, dan penderitaan. Berikut tuntunan
Rosululloh dalam membina keluarga sakinah.
Ternyata
keluarga sakinah itu tak sekedar membutuhkan cinta dan harapan. Tapi juga butuh
kesungguhan. Perlu mengarahkan segala kemampuan untuk mewujudkannya. Butuh
kerja keras dan kemauan yang kuat untuk mewujudkannya.
Alloh
berfirman dalam Q.S. Ar-Rum (30) ayat 21 yang artinya “ Dan diantara tanda-tanda
kekuasaan-Nya Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri.
Supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dan dijadikan-Nya diantara
kamu rasa kasih dan saying. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kamu yang berfikir “.
RAJIN SUJUD.
Dari
pengertian ayat tersebut, bagaimana konsep Rosululloh membina keluarga beliau
sehingga menjadi keluarga yang sakinah? Ingin sukses di masyarakat tentu diukur
bagaimana kesuksesan membina rumah tangganya. Begitupun Rosululloh. Beliau
mampu menjadikan rumah dan keluarganya sebagai surga. Caranya, beliau
menjadikannya sebagai sentral ibadah. Disana Rosululloh mendidik isteri dan ank
beliau sebagai hamba yang ahli sujud dan ahli zikir.
Balasan
sebagai ahli ibadah adalah surga, keluarga ibadah akan menikmati keutuhan
keluarganya saat berada di surga kelak. Alloh telah berfirman dalam Q.S. Thaha
(20) ayat 132 yang artinya “ Perintahkan keluargamu untuk melaksanakan
sholat dan bersabarlah dalam menegakkannya “.
AJARI ILMU.
Pendidikan
yang pertama bagi anak dan anggota keluarga adalah dalam keluarga. Untuk itu
pastikan agar keluarga merupakan ruang untuk berbagi ilmu, begitupun Rosululoh.
Anggota keluarga akan merasa nyaman jika bisa menimba ilmu dalam lingkungannya.
Selain itu, jangan lupa sungguh-sungguh untuk mencari ilmu. Baik ilmu tentang
hidup di dunia maupun ilmu akhirat. Bekali anak-anak sedari kecil dengan ilmu
dan jadilah orang tua yang senantiasa menjadi sumber ilmu bagi anak-anaknya.
Rosululloh
berpesan dalam sebuah riwayat yang disampaikan oleh Malik Ibnul Huwairits. Ia
mengabarkan “ Kami mendatangi Rosululloh saat kami adalahanak-anak muda yang sebaya.
Lalu kami tinggal bersama beliau di kota
Madinah selama sepuluh malam. Kami mendapati beliau adalah seorang yang
penyayang lagi lembut. Saat sepuluh malam hamper berlalu beliau menduga kami
telah merindukan keluarga kami karena sekian lama berpisah dengan mereka.
Beliau pun bertanya tentang keluarga kami, maka cerita tentang mereka pun
meluncur dari lisan kami. Setelahnya beliau bersabda “ kembalilah kalian kepada
keluarga kalian, tinggallah di tengah mereka dan ajari mereka serta
perintahkanlah mereka “ ( HR. Al Bukhari dan Muslim )
BERI NASEHAT.
Jadikan
keluarga sebagai pusat nasehat. Tiap hari kita melakukan perbuatan salah yang
kadang tidak disadari. Untuk itu kita butuh orang lain agar bisa memperbaiki
kesalahan. Keluarga bahagia adalah keluarga yang saling menasehati, saling
memperbaiki, serta saling mengoreksi dan mengingatkan. Apabila suatu keluarga
saling menasehati, maka keluarga tersebut merupakan cermin bagi anggota
keluarga yang lain. Sebab tidak ada koreksi yang paling aman selain koreksi
dari keluarga.
Alloh
berfirman dalam Q.S. Asy-Syu’aro (26) ayat 214 yang artinya “ Berilah
peringatan kepada keluargamu yang paling dekat “.
BERI CONTOH.
Pastikan
keluarga kita menjadi contoh bagi yang lain. Artinya masing-masing anggota
keluarga saling berlomba-lomba dalam memunculkan kemuliaan di keluarga sehingga
keluarga lainpun akan berusaha mencontoh.
Sebab
Alloh berfirman dalam Q.S. At-Tahrim (66) ayat 6 yang artinya “ Wahai
orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu “.
DOA agar keluarga taat
beribadah.
“
rabbij’alni
muqimas shalati wa min dzurriyati rabbana wa taqobbal du’a-i. rabbanaghfirli wa
liwalidyya wa lil mukminina yauma yaqumul hisab”.
Artinya
“ Ya
Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan
sholat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah do’a kami, Ya Tuhan kami, berikanlah
ampunan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin
pada hari terjadinya hisab (hari kiamat) “ (Q.S. Ibrahim (14) : 40-41).
Doa
ini dibaca Nabi Ibrahim agar anak cucunya rajin sholat dan ibadah kepada Alloh
SWT.