Senin, 19 Mei 2014

SEJARAH DATUK DAENG RUYUNG

DAENG RUYUNG

Makam Datuk Daeng Ruyung Kertosari Banyuwangi

Makam Datuk Daeng Ruyung.Lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat kota, tepatnya di Lingkungan Kramat, Kelurahan Kertosari,Banyuwangi.Warga sekitar menjuluki makam Datuk Daeng Ruyung tersebut dengan sebutan MakamKeramat.
Boleh jadi,sebutan itu menjadi sebab-musabab nama lokasi sekitar pusara itu dengan nama Lingkungan Keramat.Bagi warga sekitar, makam Datuk Daeng Ruyung memiliki keistimewaan. Khususnya bagi yang hendak mempunyai gawe, seperti Hajatan atau acara lain.Tak lupa,mereka selalu berziarah ke makam tersebut terlebih dahulu
Bagi warga luar Banyuwangi, makam ini memiliki daya tarik tersendiri. Meski tidak ada yang tahu persis apa keyakinan atau agama yang dianut Datuk Daeng Ruyung, yang jelas makam.Datuk Daeng Ruyung sama dengan makam Orang-orang muslim. Makam itu membujur dari selatan ke utara. Berarti, Datuk Daeng Ruyung diinakamkan secara muslim.
Selain berada di pinggir jalan,di depan makam tersebut juga terpasang sebuah papan nama Makam Tsb.Dikawasan makam, ada sejumlah makam.Persisnya ada lima makam. Semua makam itu berada dalam bangunan tersebut.Setiap kuburan diselimuti kerai.Tidak sulit mengetahui siapa yang diinakamkan. Sebab, di kerai itu sudah terpasang nama makam
Ada makam Jaka Umbaran,Putri Sri Tanjung,makam Sri Wulan,dan yang terakhir adalah makam Eyang Mutmainah.Yang paling tengah adalah makam Datuk Daeng Ruyung.Kerai yang menyelimuti makam Datuk Daeng Ruyung sebetulnya menyelimuti dua kuburan tsb.
Tidak banyak referensi yang bisa menguak secara detail siapa sejatinya Datuk Daeng Ruyung. Cerita dari mulut ke mulut Datuk Daeng Ruyung adalah saudagar keturunan Bugis, Sulawesi.Sumber lain menyebutkan,dia merupakan salah satu ulama dan penyebar agama Islam di Bumi Blambangan yang berasal dari Bugis. Benar ataukah tidak dugaan itu, yang jelas nama "Eyang Mutmainah"merupakan nama yang sudah bernuansa Islam. |ika mereka bukan penyebar Islam, paling tidak mereka sudah mermeluk Islam.
Dengan demikian, di masa itu berarti Islam sudah masuk dan berkembang di Banyuwangi.Desas-desus lain dia dianggap memiliki peran penting di Kerajaan Blambangan pada masanya. Hingga akhirnya Datuk terkena fitnah dan dibunuh VOC. Namun, tidak ada penjelasan terkait dengan perannya itu
Sumber@Radar Banyuwangi.
Dari BTD

SEJARAH KOTA PROBOLINGGO

SEJARAH PROBOLINGGO 

Dibandingkan dengan kota-kota pesisir Jawa Timur lainnya seperti Surabaya, Tuban atau Gresik, maka Probolinggo relatif kurang dikenal dimasa lalu. Oleh sebab itu sejarah masa lalunya sebelum jatuh ketangan VOC agak kurang dikenal
(red: Valentijn seorang pendeta tentara Balanda yang sering melakukan perjalanan ke berbagai tempat di Hindia Belanda antara th. 1724-1726, tidak pernah menyebutkan sama sekali tentang Probolinggo. Peristiwa penting tentang Probolinggo dari pihak VOC baru muncul pada th. 1761, ketika ada pergantian jabatan penguasa Pantai Utara dan Timur Laut Jawa, Nicolas Hartingh kepada penggantinya Ossenbergh. Laporan ini antara lain mengatakan bahwa: Banger (nama lama Probolinggo ), meskipun keciltapi letak bagus ….” Ini membuktikan bahwa Probolinggo pada abad ke 18, sudah menarik perhatian, karena letaknya yang strategis).
Seperti hampir semua kota-kota pesisir Utara Jawa, Probolinggo juga terletak dimuara sungai. Sungai utama yang melalui kota Probolinggo tersebut dulu namanya Kali Banger (red: Banger dalam bahasa Jawa berati bau busuk, yang khas).
Itulah sebabnya sampai tahun 1765, Probolinggo masih dikenal dengan nama Banger (red: Yang mengganti nama Banger menjadi Probolinggo adalah Bupati Tumenggung Jayanegara pada tahun 1768; lihat Hageman, Oosterlijk Java en Madoera, II. MS.118, paragraf 72) (Kumar, 1983:82).
Sebelum dikuasai Belanda, kota ini ada di bawah kekuasaan Pakubuwono II dari Mataram. Baru setelah perjanjian tanggal 11 Nopember 1743, antara VOC dan Mataram, Probolinggo diserahkan sepenuhnya kepada VOC (Kumar, 1983:82).
Pada saat penyerahan kota ini kepada VOC, tercatat bahwa Banger (nama Probolinggo dulu), hanya merupakan permukiman dengan sekitar 50keluarga dan selanjutnya diperintah langsung oleh VOC (Gill, 1995:275). Data sejarah sebelum masa itu sulit di dapat.
Bupati pertama Probolinggo adalah Kyai Jayalelana (Joyolelono, red), yang memerintah atas nama VOC. Kyai Jayalelana adalah anak laki-laki Kyai Bun Jaladriya dari Pasuruan. Tapi pada tahun 1768, Kyai Jayalelana diturunkan dari jabatannya dan kemudian dipenjarakan, karena dianggap oleh pihak VOC tidak setia ketika terjadi puncak konflik antara VOC dan Blambangan padath.
1768 (Kumar, 1983:82). Sampai sekarang Kyai Jayalelana masih dianggap sebagai orang suci bagi masyarakat Probolinggo. Pada masa pemerintahan Daendels (1808-1811), tepatnya pada th. 1810, Probolinggo dijual sebagai tanah pertikelir kepada Kapiten Han Tik Ko (red: Han TikKo kemudian dikenal dengan sebutan: “Babah Tumenggung Probolinggo”, yang menempati Kabupaten baru. Letaknya disebelah Selatan Alun-alun.
Pada jaman Daendels tidak hanya Probolinggo yang jatuh ketangan orang Cina kaya, tapi juga Besuki dan Panarukan disewakan kepada Han Boeijko (Han Boei Ko) seorang Kapiten dari Surabaia (lihat Rapport van de Landschappen Besoeki en Panaroekan 1813, MS AN, kode; Probolinggo, no.6d, hal.7-8).
Lihat juga buku Nusa Jawa (Gramedia Pustaka Umum, Jakarta), Denys Lombard (1996), jilid 2, hal. 81 dan seterusnya) dari Pasuruan, seharga 1.000.000 ringgit (rijksdaalders) (red: Rappoert van het landscap Probolinggo, hal. 22. Pada waktu itu Afdeling Probolinggo luasnya 36.5 mil persegi, yang meliputi 382 desa. Jumlah penduduknya 39.982 jiwa. Terdiri dari 38.800 Pribumi, 629 Cina, 61 Eropa, 22 Melayu dan lain-lain 161 jiwa).
Tapi pada th. 1814 terjadi pemberontakan atas kekuasaan Han Tik Ko. Pemberontakan berdarah tersebut dibantu oleh orang-orang Inggris yang akhirnya Probolinggo dapat dibebaskan kembali.

SAJAK TANPA KEPASTIAN


TANPA KEPASTIAN

engkau hadir dengan wujud bayang-bayang semu..
mengisi kekosongan hatiku
santunnya dirimu seolah-olah menyiratkan
sebuah harapan yang indah
tuk aku jadikan pegangan dalam hidupku ..

ku coba tata anyaman-anyaman khayalku
tentang bayang dirimu
meski tanpa kepastian
namun aku tetap senang..

relung hatiku kini hanya bisa jadikan dirimu
figure wanita khayalanku ..

entah sampai kapan ...

aku tak tahu ..


denpasar, 21 april 2014
20.00 wita

SAJAK TANPA KEPASTIAN


TANPA KEPASTIAN

engkau hadir dengan wujud bayang-bayang semu..
mengisi kekosongan hatiku
santunnya dirimu seolah-olah menyiratkan
sebuah harapan yang indah
tuk aku jadikan pegangan dalam hidupku ..

ku coba tata anyaman-anyaman khayalku
tentang bayang dirimu
meski tanpa kepastian
namun aku tetap senang..

relung hatiku kini hanya bisa jadikan dirimu
figure wanita khayalanku ..

entah sampai kapan ...

aku tak tahu ..


denpasar, 21 april 2014
20.00 wita