PROFIL PANGERAN PATI I MAS MACANAPURA
(Raja Blambangan ke-3 di Banyuwangi yang 'ternyata' keturunan Mataram)
Nama: Mas Macanapura
Gelar: Pangeran Pati I
Masa Jabatan: 1691-1697
Nama Ayah: Sultan Agung Hanyokrokusumo (Sultan Mataram ke-4)
Nama Ibu: Dewi Sumekar
Nama Kakek: Arya Blatter
Ayah Tiri: Sri Susuhunan Prabu Tawangalun II
Sekilas cerita:
Sultan Agung Mataram memiliki istri selir bernama Dewi Sumekar yg
berasal dari Blatter di timur Puger (Jember). Dia telah lama berambisi
menaklukkan seluruh Jawa namun kesulitan menaklukkan Blambangan dan
Sumedang. Hingga ketika Sultan akan meninggal, dia punya ide untuk
menyerahkan selirnya yg tengah hamil muda itu diberikan kepada Raden Mas
Kembar, putera mahkota Kerajaan Blambangan-Kedhawung (Umbulsari
Jember).
Ketika Mas Kembar baru naik tahta bergelar Tawangalun
II, terjadi pemberontakan adiknya sendiri yaitu Mas Wilabrata sehingga
dia mengungsi ke Bayu (Songgon, Banyuwangi), selanjutnya mendirikan kota
Macanputih. Disana anak selir itu kemudian dinamai Mas Macanapura (anak
dari kota Macan).
Tahun selanjutnya lahirlah anak pertama Mas
Kembar dengan Dewi Sumekar yg dinamai Mas Sasranegara. Dia ditetapkan
sebagai PUTERA MAHKOTA. Persaingan terjadi antara Mas Macanapura (Putera
Tertua) melawan Mas Sasranegara (Putera Pertama). Putera Tertua mencari
dukungan ke Mataram, Madura, dan Kompeni, sedangkan Putera Pertama
mencari dukungan ke Klungkung, Buleleng, dan Mengwi.
Sunan
Amangkurat II dari Mataram mengutus Ngabehi Sutanaga (sahabat Untung
Suropati, Tumenggung Pasuruan) untuk membunuh Mas Sasranegara dg
menggunakan sumpit milik Buyut Wongsokaryo (guru Mas Sasranegara
sendiri). Mas Sasranegara tewas, Buyut Wongsokaryo dituduh sebagai
pelakunya.
Selanjutnya Mas Macanapura naik tahta bergelar
Pangeran Pati I yang berkuasa selama tujuh tahun dari tahun 1691-1697.
Sejak itulah Blambangan yang bertahun2 ingin ditaklukkan Mataram dg
peperangan akhirnya takluk dg cara "penyusupan". Kerjasama Blambangan
yang semula dengan raja-raja Bali berubah memihak Mataram dan Kompeni
sehingga raja-raja Bali memusuhi Blambangan dan ingin menaklukkannya.
Untung Suropati merasa dihianati oleh Mataram dan segera
mendeklarasikan Kerajaan Pasuruan Merdeka dan terlepas dari Mataram. Dia
membawa putera-puteri mendiang Pangeran Dapati Rayi Mas Sasranegara ke
Pasuruan dan dinikahkan dengan anak2 Untung Suropati sendiri. Mataram
bekerjasama dengan VOC untuk melawan Untung Suropati.
Tahun 1692,
Jan Francen dari VOC datang ke Blambangan untuk meminta bantuan dalam
menggempur Untung Suropati. Saat sibuk melawan Untung Suropati, Raden
Mas Purba putera mendiang Prabu Sasranegara bekerjasama dengan Gusti
Ngurah Panji Kartanegara (bangsawan Buleleng-Bali), ikatan ini
memberinya tambahan kekuatan selain dari Pasuruan, apalagi setelah dia
menikahi anak Gusti Ngurah Panji Kertanegara.
Tahun 1697, Mas
Purba yang didukung seluruh keluarga kerajaan Blambangan Macan Putih
karena Pangeran Pati I Mas Macanapura dianggap bukan keturunan asli
Tawangalun II membalaskan dendam ayahnya dengan menggulingkan kekuasaan
Pangeran Pati I Mas Macanapura. Kudeta ini dibantu penuh oleh Kerajaan
Buleleng dan Kerajaan Pasuruan.
Pangeran Pati I Mas Macanapura
melarikan diri bersama keponakannya, Mas Ayu Surabaya, melalui
Garahan-Sentong/Bondowoso-Besuki-Banger/Probolinggo. Di Banger dia
berjumpa Mas Kertanagara (anak ketiga Sri Susuhunan Prabu Tawangalun II,
yang berada di pihaknya). Kemudian Pangeran Pati I Mas Macanapura dan
Pangeran Kertanagara mencari suaka pada keponakanya, Amangkurat II di
Kartasura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar